Mekanisme meriam pertahanan udara kapal perang modern baru-baru ini telah direvisi, sebaran peluru kebanyakan meriam dekat jarak pendek berkurang, dan jangkauannya juga meningkat. Untuk pertahanan rudal, kinerja panduan dan jarak ledakan dekat juga telah disesuaikan, begitu pula dengan Harpoon. Lalu, bagaimana dengan Harpoon pada kapal perang modern? Sistem pertahanan udara ini mencakup meriam dan rudal, di mana meriam mengalami penyesuaian pada kecepatan maksimum, kerusakan per tembakan, jarak ledakan dekat, dan kapasitas magazen, sementara rudal mengalami peningkatan signifikan pada kerusakan per tembakan.

Secara spesifik, untuk meriam, kecepatan maksimum ditingkatkan dari 680,9kn menjadi 729,6kn, kerusakan per tembakan dari 30 menjadi 40, jarak ledakan dekat dari 16,7m menjadi 20m, dan kapasitas magazen dikurangi dari 75 menjadi 50. Sedangkan untuk rudal, kerusakan per tembakan mengalami peningkatan drastis, dari 325 menjadi 600.

Ciri khas Harpoon adalah pengisian cepat dan jangkauan yang jauh. Sebagai contoh, pengujian menggunakan kapal destroyer tipe 055, untuk menembak jatuh pesawat tempur membutuhkan waktu 15 detik; untuk bomber, membutuhkan waktu 26 detik.

Pengujian intersepsi rudal, Sparrow, pada jarak 9 km, teoretis dapat mengintersepsi 9 rudal, namun dalam praktiknya tidak ada yang berhasil. Pada jarak 6 km, teoretis dapat mengintersepsi 9 rudal, namun dalam praktiknya tidak ada yang berhasil. BrahMos, teoretis dapat mengintersepsi 6 rudal, namun dalam praktiknya tidak ada yang berhasil; pada jarak 6 km, teoretis dapat mengintersepsi 9 rudal, namun dalam praktiknya tidak ada yang berhasil. Mungkin karena masalah delay yang menyebabkan tingkat intersepsi rudal sangat buruk, atau mungkin karena penurunan kemampuan pencarian target sehingga beberapa rudal meleset saat menembak pesawat.

Secara umum, dalam mekanisme pertahanan udara baru, kerusakan utama hampir semuanya berasal dari meriam. Setelah dilemahkan, rudal cenderung meleset saat menembak pesawat. Jarak tertentu hanya dapat mencapai jarak tertentu, jika melebihi jarak tersebut maka akan mudah meleset. Dalam aspek pertahanan rudal, saat ini hanya Spade yang memiliki keunggulan signifikan, sementara yang lainnya cukup biasa saja.

Itulah penjelasan tentang bagaimana sistem Harpoon pada kapal perang modern. Meskipun sistem pertahanan udara ini telah mengalami peningkatan secara keseluruhan pada meriam, dan kerusakan per tembakan rudal juga meningkat signifikan, tetapi perubahan pada mekanisme pertahanan udara telah mengurangi kemampuan pelacakan rudal secara signifikan, sehingga jangan berharap bisa menembak jatuh pesawat dengan cepat.