Dalam sejarah panjang Tiongkok, terdapat banyak karakter dengan kepribadian yang berbeda-beda. Karakter-karakter ini memiliki cerita yang tidak diketahui oleh banyak orang. Banyu (半夏) adalah salah satu karakter yang populer dalam permainan, dan banyak pemain ingin mengetahui lebih lanjut tentang karakter Banyu ini. Selanjutnya, penulis akan memperkenalkan kepada Anda karakter wanita yang menarik ini, Banyu.

Banyu adalah seorang karakter dengan tinggi 168cm, dan dia juga seseorang yang sangat menghargai pendidikan. Latar belakang Banyu dalam permainan bisa dibilang sangat kuat. Dia berasal dari keluarga terpelajar, di mana tiga generasi keluarganya telah bekerja di pemerintahan. Biasanya, keluarga terpelajar memiliki beberapa kebiasaan buruk, tetapi keluarga Banyu tidak memiliki hal tersebut. Bahkan, Banyu adalah anak yang sangat disayangi oleh para senior di keluarganya.
Saat masih kecil, Banyu sudah menunjukkan bakat luar biasa. Ayah Banyu bahkan berpikir bahwa putrinya yang cerdas ini memiliki bakat untuk menjadi perdana menteri. Namun, sayangnya karena dia adalah perempuan, dia tidak dapat bekerja di pemerintahan. Meskipun dibatasi oleh identitasnya sebagai perempuan, Banyu tetap berusaha keras belajar.

Saat Banyu masih kecil, ibunya tiba-tiba menderita gejala aneh. Keluarganya telah memanggil banyak dokter terkenal, namun tidak ada yang dapat menyembuhkannya. Melihat ibunya yang cantik dan elegan itu hampir meninggal, Banyu memulai perjalanan belajarnya di bidang kedokteran.
Dengan bakat alami yang luar biasa di bidang kedokteran, saat remaja, Banyu dengan tegas pergi jauh untuk belajar kedokteran. Setelah mendengar bahwa ada banyak dokter terkenal di Lembah Raja Obat, dia berguru di sana dan akhirnya menjadi seorang dokter terkenal, disebut sebagai Dewi Kedokteran.

Walaupun Banyu adalah karakter penyembuh dalam permainan, pentingnya Banyu akan terlihat dalam bab "Hujan Malam Jarum Emas". Bab ini menceritakan tentang kakak kandung Banyu, yang menjadi selir di istana, diberi ramuan serupa kutukan oleh selir lain di istana.
Pada suatu malam hujan, pelayan kakak Banyu membawanya ke Lembah Raja Obat untuk mendapatkan pengobatan. Saat melihat orang yang datang, Banyu langsung berubah wajah, segera mengambil jarum giok dari tas jarum di pinggangnya untuk melakukan pengobatan. Kemudian, dia menggunakan bahan-bahan seperti tujuh daun parijoto, rumput cinta, dan laba-laba hantu untuk membuat obat.

Selama proses pengobatan, Banyu teringat saat ibunya sakit dan ayahnya meminta bantuan dokter terkenal di kota. Ketika Banyu tenggelam dalam kenangan, tiba-tiba seorang murid obat berteriak. Banyu yang kembali sadar melihat darah biru pada jarum perak dan segera menyadari bahwa ini bukan penyakit, tapi kutukan. Kemudian, dia menggunakan metode pengobatan dari buku "Penyempurnaan Tas Hijau" untuk mengobati kakaknya.
Setelah menyelamatkan kakaknya, Banyu dengan dingin berkata kepada pelayan, "Beritahu orang di istana, jangan pernah memberi kakak saya kutukan lagi." Setelah itu, dia pergi dari Lembah Raja Obat. Sampai di sini, profil karakter Banyu dalam "Tiongkok Abadi" telah dibagikan. Apakah Anda menemukan cerita pribadi Banyu ini sangat menarik?